SEJARAH TURUNNYA LAILATUL
QADAR
Malam Lailatul Qadar ternyata
punya sejarah tersendiri.
Secara rinci kita bahas
Malam ini tepatnya tanggal 17 Ramadhan , biasanya
umat muslim di berbagai dunia memperingati Nuzulul Qur’an. Yaitu memperingati
turunnya Al Qur’an . berbicara mengenai kapan diturunkan Al qur’an , Al qur’an
diturunkan pada bulan Ramadhan . Dasarnya yaitu surat Al Baqarah ayat 185.
Namun jika ditinaju lebih jauh lagi tanggal berapa Al Qur’an itu diturunkan?
Maka ada 2 pendapat yang beredar .
1. Al qur’an diturunkan pada tanggal 17 Ramadhan , ini ada landasannya yaitu surat (Al-Anfal : 41 ).”
1. Al qur’an diturunkan pada tanggal 17 Ramadhan , ini ada landasannya yaitu surat (Al-Anfal : 41 ).”
kepada apa yang Kami turunkan kepada hamba
Kami (Muhammad) di hari al-Furqan, yaitu di hari bertemunya dua pasukan……”.
Yang dimaksud dengan hari al-Furqan ialah hari
bertemunya pasukan Muslimin dan Musyrikin dalam perang Badar pada hari Jum’at
17 Ramadhan tahun kedua Hijrah. Dan hari al-Furqan itu merupakan hari permulaan
turunnya al-Qur’an kepada Nabi.Ini lah dasarnya umat muslim yang menetapkan Al
qur’an turun pada tgl 17 Ramadhan
2. Al Qur’an diturunkan pada
tanggal 27 Ramadhan , ini juga ada landasannya yaitu surat (Al-Qadr: 1)
“Sesungguhnya Kami telah menurunkan
(Alqur’an) pada malam kemuliaan (Lailatul Qadr)”
Rasulullah Saw. pernah mengabarkan tentang kapan
akan datangnya malam Lailatul Qadr.Beliau bersabda: “Carilah malam Lailatul
Qadr di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan” (HR. Bukhari dan
Muslim); dalam Hadis yang lain juga dijelaskan: “Berusahalah untuk mencarinya
pada sepuluh hari terakhir, apabila kalian lemah atau kurang fit, maka jangan
sampai engkau lengah pada tujuh hari terakhir” (HR. Bukhori dan Muslim).
Berdasarkan hadis di atas, diketahui bahwa Lailatul Qadr terjadi pada sepuluh
malam terakhir bulan Ramadhan yaitu pada malam-malam ganjilnya 21, 23, 25, 27
atau 29 Ramadhan.Dan banyak ulama yang berijtihad bahwa lailatul qadar pada
malam ke 27. Ini yang menjadi landasan pendapat ke 2, di mesir setiap tgl 27
Ramadhan ada peringatan secara resmi.
Berdasarkan pendapat diatas mana yang benar?
ternyata kedua – dua nya benar dan mempunyai landasan yang kuat. Yang
terpenting bagi kita , kita tetap berpegang teguh pada Al Qur’an sebagai petunjuk
hidup kita dan terus menggali ilmu yang ada dalam Al Qur’an. Al qur’an sejak
diturunkan sampai sekarang tetap tidak ada penambahan atau perbaikan .Semoga
kita termasuk orang yang berpegang teguh pada Al Qur’an .
Diantara kita mungkin pernah mendengar
tanda-tanda malam lailatul qadar yang telah tersebar di masyarakat luas.
Sebagian kaum muslimin awam memiliki beragam khurofat dan keyakinan
bathil seputar tanda-tanda lailatul qadar, diantaranya: pohon sujud,
bangunan-bangunan tidur, air tawar berubah asin, anjing-anjing tidak
menggonggong, dan beberapa tanda yang jelas bathil dan rusak. Maka dalam
masalah ini keyakinan tersebut tidak boleh diyakini kecuali berdasarkan atas
dalil, sedangkan tanda-tanda di atas sudah jelas kebathilannya karena tidak adanya
dalil baik dari al-Quran ataupun hadist yang mendukungnya. Lalu bagaimanakah
tanda-tanda yang benar berkenaan dengan malam yang mulia ini ?
Nabi shallallahu’alaihi wa sallam pernah
mengabarkan kita di beberapa sabda beliau tentang tanda-tandanya, Lailatul
Qodar yaitu:
1. Udara dan suasana pagi yang tenang
Ibnu Abbas radliyallahu’anhu berkata:
Rasulullah shallahu’alaihi wa sallam bersabda:
“Lailatul qadar adalah malam tentram dan
tenang, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin, esok paginya sang
surya terbit dengan sinar lemah berwarna merah” (Hadist hasan)
2. Cahaya mentari lemah, cerah tak
bersinar kuat keesokannya
Dari Ubay bin Ka’ab radliyallahu’anhu,
bahwasanya Rasulullah shallahu’alaihi wa sallam bersabda:
“Keesokan hari malam lailatul qadar matahari
terbit hingga tinggi tanpa sinar bak nampan” (HR Muslim)
3. Terkadang terbawa dalam mimpi
Seperti yang terkadang dialami oleh sebagian
sahabat Nabi radliyallahu’anhum
4. Bulan nampak separuh bulatan
Abu Hurairoh radliyallahu’anhu pernah
bertutur: Kami pernah berdiskusi tentang lailatul qadar di sisi Rasulullah shallahu’alaihi
wa sallam, beliau berkata,
“Siapakah dari kalian yang masih ingat
tatkala bulan muncul, yang berukuran separuh nampan.” (HR.
Muslim)
5. Malam yang terang, tidak panas, tidak
dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang
dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan)
Sebagaimana sebuah hadits, dari Watsilah bin
al-Asqo’ dari Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam:
“Lailatul qadar adalah malam yang terang, tidak
panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan
tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi
setan)” (HR. at-Thobroni dalam al-Mu’jam al-Kabir 22/59 dengan sanad hasan)
6. Orang yang beribadah pada malam
tersebut merasakan lezatnya ibadah, ketenangan hati dan kenikmatan bermunajat
kepada Rabb-nya tidak seperti malam-malam lainnya.
Demikianlah, sedikit penjabaran Mengenai Sejarah
malam Lailatul Qodar, untuk dapat kita pahami bersama sebagai Peningkatan Iman
kita di Bulan Ramadhan, kiranya Teman dapat mengambil petikan dari keterangan
diatas.
0 komentar: